Renungan Alkitab Jumat 20 Agustus 2021 Kisah Para Rasul 2228 Privilage Romawi

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kekaisaran Romawi, sangat besar. Wilayah kekuasaannya mencapai daratan Eropah, Asia Afrika, termasuk menguasai Israel dan berbagai negara sekitarnya. Ibukotanya adalah Roma atau Rum.

Di zaman Kisah Para Rasul, merupakan imperium ketiga sistim pemerintahannya. Peradabannya dimulai dengan Kerajaan Romawi Kuno yang didirkan oleh raja pertama, Romulus tahun 753-509 SM. Kemudian berobah bentuk jadi Republik tahun 509 SM-27 M.

Tahun 27 M, Gaius Julius Cesar Octavianus, merobah bentuknya menjadi Kekaisaran Romawi. Gaius yang digelari sebagai Kaisar Agustus menjadi Kaisar pertama. Kekaisaran Romawi terpecah tahun 395 M, menjadi wilayah Barat beribukota Roma, dan di Timur beribukota Konstantinopel (kini Turki). Namun Romawi Barat, bertahan hanya sampai tahun 476 M sedangkan di timur hingga abad ke 9 M.

Jadi, ketika kisah tentang Paulus terjadi, Kekaisaran Romawi masih utuh dan sangat luas yang mewilayahi banyak bangsa. Karena itu, siapa yang memiliki kewarganegaraan Roma (pusat Kekaisaran Romawi), memiliki "privilage" (keistimewaan atau hak istimewa). Itulah sebabnya, Paulus terlindung secara hukum dan secara politik.

Hal itu diakui oleh kepala pasukan. Bahwa untuk mendapatkan status kewarganegaraan Roma itu, tidak gampang. Dia sendiri membeli dengan harga yang mahal. Tetapi Paulus mendapatkannya karena kelahiran atau keturunannya. Jadi, warganegara Rum memiliki "privilage" dan "karpet merah" untuk hal-hal tertentu secara khusus.

Demikian firman Tuhan hari ini.
Lalu kata kepala pasukan itu: "Kewarganegaraan itu kubeli dengan harga yang mahal." Jawab Paulus: "Tetapi aku mempunyai hak itu karena kelahiranku." (ay 28)

Ada 3 syarat menjadi warganegara Roma ketika itu. Yakni karena kelahiran/keturunan, karena berjasa kepada kekaisaran dan karena membeli. Paulus mendapatkan karena kelahiran, warisan orangtuanya. Sedangkan si kepala pasukan "hanya" memperoleh dengan membeli. Dia kaget dengan status Paulus. Maka dia merasa bahwa status kewarganegaraan Rum Paulus lebih kuat dari dirinya. Dia pun menghentikan penyesahan kepada Paulus.

Kepala pasukan yang menghakimi Paulus pun merasa terhakimi oleh status kewarganegaraan. Dia pasti merasa imperior dari superioritas kewarganegaraan Paulus yang istimewa itu.

Semua hak-hak Paulus ditegakkan. Terutama berkaitan dengan hak hukum. Dia diproses sesuai dengan aturan yang baik dan benar, meski di luar terus berteriak orang-orang yang menghendaki dirinya dihukum mati.

Sahabat Kristus, begitulah cara Tuhan menolong umat dan anak-Nya yang percaya pada-Nya dan terus mau hidup di dalam Dia. Sesuatu yang mustahil menjadi gampang saja. Sebab, di dalam Yesus mujizat itu nyata. Tidak ada yang menyamai kekuasaan-Nya apalagi melebihi.

Demikianlah hendaknya kita terus hidup berserah dan pasrah pada Tuhan. Turutilah kehendak-Nya. Hiduplah terus dalam Tuhan. Sebab Dialah kelasih jiwa kita. Dialah Gunung Batu, Kota Benteng yang teguh. Kepada-Nyalah kita berharap dan bersandar. Kita akan memiliki jeistimewaan dalam kewarganegaraan kuta bersama Bapa di Sorga.

Adalah tugas dan tanggungjawab kita sebagai jemaat dan umat Kristen untuk hidup dalam terang kasih Allah dan melayani Dia tanpa takut dan gentar. Karena Dia akan selalu beserta kita.

Sesungguhnya Tuhan Yesus akan selalu beserta kita. Dia memberkati kita dan akan memakai kita lebih heran lagi untuk menjadi berkat bagi semua orang, sehingga hidup kita muliakan nama Tuhan. Amin

Doa: Tuhan Yesus, ampuni kami dari segala dosa kami. Pakailah kami terus jadi berkat bagi semua orang demi kemuliaan nama-Mu. Amin

0 Response to "Renungan Alkitab Jumat 20 Agustus 2021 Kisah Para Rasul 2228 Privilage Romawi"

Post a Comment