Petani Tukuneno-Belu Masih Budidaya Porang
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Teni Jenahas
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Petani di Desa Tukuneno, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu masih membudidaya tanaman porang meski jumlahnya tidak banyak seperti tiga-empat tahun lalu.
Saat ini petani menanam porang atas inisiatif bukan karena program pemerintah. Petani mencari sendiri bibit porang lalu tanam di kebun masing-masing.
"Dulu banyak karena ada program tanam porang. Sekarang susah cari bibit. Petani cari sendiri bibit dan kembangkan sendiri di kebun", kata Kepala Desa Tukuneno, Siprianus Wedi, saat dihubungi Pos Kupang. Com, Kamis 2 September 2021.
Siprianus mengaku, sebelum jadi Kepala Desa, ia menanam porang dengan mencari bibit sendiri. Setelah jadi Kades, ia juga tetap tanam walaupun tidak banyak.
Baca juga: Jokowi Terkesima Dengar Cerita Petani Porang, Baru Tiga Tahun Bisa Bawa Pulang Mobil
Kata dia, jarak tanam porang 50 centi meter. Usia panen porang sekitar tiga tahun. Panen Porang biasanya musim panas, sekitar Juni-Agustus. Petani mengolah umbi porang menjadi kering lalu dijual. Sesuai pengakuan warga, lanjut Kades Siprianus, harga jual porang sekitar Rp 40 ribu per kilogram.
Ditanya soal potensi wilayah desanya, Kades Siprianus mengatakan, tidak semua wilayah di Desa Tukuneno cocok untuk tanaman porang karena berkaitan dengan tanah. Ada beberapa wilayah yang cocok dan pula yang tidak cocok.
"Potensi ada tapi ada lokasi tertentu bagus, ada lokasi tentu tidak bagus karena berkaitan dengan tanah. Seperti saya punya di Kota Foun ada tiga dusun tanah merah tapi jadi juga", ungkap Kades.
Ditanya terkait rencana pemerintah desa untuk mengembangkan lagi porang, Siprianus mengaku, saat ini pemerintah desa masih fokus menangani COVID-19. Sebagian besar anggaran Desa dimanfaatkan untuk penangan Covid-19 seperti bantuan langsung tunai (BLT).
Baca juga: Dinas Pertanian Lembata Mulai Budidaya Tanaman Porang Tahun 2022
Sesuai data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Belu yang diperoleh Pos Kupang.Com menunjukkan, Pemerintah Kabupaten Belu membudidaya tanaman porang sejak tahun 2017. Program budidaya porang ini berjalan hampir tiga tahun atau sampai 2019.
Pemerintah membagi bibit porang kepada kelompok tani yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Belu seperti di Kecamatan Nanaet Dubesi, Lamaknen Selatan, Tasifeto Barat, Tasifeto Timur dan Kecamatan Raimanuk. Total luas lahan budidaya porang hampir 180 hektare yang dialokasikan selama tiga tahun.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo mengatakan, porang bakal menjadi tanaman pangan pengganti beras di masa depan.
Presiden Jokowi mengatakan hal itu saat meninjau pabrik pengolahan porang di Madiun, Jawa Timur beberapa waktu lalu. (*)
Baca Berita Belu Lainnya
0 Response to "Petani Tukuneno-Belu Masih Budidaya Porang"
Post a Comment