PPNI UNICEF dan Dinkes Lakukan Pertemuan Tim Ahli Malaria NTT
POS-KUPANG.COM- Pada hari Senin (20/9/2021) hingga Selasa (20/9/2021) telah dilakukan pertemuan teknis di antara tim ahli malaria Provinsi NTT dan pengembangan self assesment eliminasi malaria.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari di Hotel Neo Aston Kupang. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan kerja sama antara Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia, UNICEF dan Dinas Kesehatan Provinsi NTT dalam rangka mengeliminasi kasus malaria di NTT.
Tujuan penggulangan malaria adalah mencapai masyarakat Indonesia bebas dari penularan malaria (Eliminasi Malaria Nasional) pada tahun 2030.
Eliminasi malaria adalah suatu upaya untuk menghentikan penularan malaria setempat dalam satu wilayah geografi tertentu, dan bukan berarti tidak ada kasus malaria impor serta sudah tidak ada vektor di wilayah tersebut, sehingga tetap dibutuhkan kegiatan kewaspadaan untuk mencegah penularan Kembali.
Baca juga: Eliminasi Malaria Rendah di NTT, PPNI Bersama UNICEF dan Dinkes Kini Lakukan Self Assessment
Pada tahun 2020, untuk pertama kalinya dalam sejarah program pengendalian malaria di NTT; tiga kabupatennya - Kota Kupang, Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Manggarai Timur meraih sertifikat eliminasi malaria.
Dalam penjelasannya, Kepala Bidang P2P, Dinas Kesehatan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, Ir. Erlina R. Salmun, M.Kes menyebutkan tiga syarat utama eliminasi malaria yaitu: (1) Slide Positivity Rate (SPR) 5%; (2) Annual Parasite Incidence (API) 1 per 1000 penduduk; dan (3) Tidak ada kasus penularan setempat selama 3 tahun terakhir dan memenuhi 12 syarat lain yang ditetapkan pemerintah.
Secara rinci, untuk saat ini, hanya 3 Kabupaten/Kota di NTT yaitu Kab. Manggarai, Manggarai Timur dan Kota Kupang dan merupakan Kab/Kota pertama di wilayah Indonesia Timur yang mencapai eliminasi malaria.
Sedangkan kabupaten lainnya belum. Saat ini juga, kabupaten endemis tinggi malaria di NTT, masih terkonsentrasi di Pulau Sumba.
Baca juga: NTT Provinsi Pertama di KTI Yang Kabupaten/Kota Berhasil Eliminasi Malaria
Kasus malaria di NTT Sebagian besar disebabkan oleh P.falciparum dan vivax. Sebanyak 68% kasus malaria disebabkan oleh P.falciparum dan 26 % disebabkan oleh P.vivax.
Pada daerah endemis tinggi persentasi kasus yang disebabkan P.falciparum lebih besar dibandingkan plasmodium lainnya. Sedangkan di daerah endemis sedang dan rendah proporsi kasus malaria yang disebabkan P.vivax lebih banyak dibandingkan jenis plasmodium lainnya
0 Response to "PPNI UNICEF dan Dinkes Lakukan Pertemuan Tim Ahli Malaria NTT"
Post a Comment